Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian

Sistematika Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian

  1. BAB I Ketentuan Umum (Pasal 1)
  2. BAB II Asas dan Tujuan (Pasal 2 – Pasal 3)
  3. BAB III Tatanan Perkeretaapian (Pasal 4 – Pasal 12)
  4. BAB IV Pembinaan (Pasal 13 – Pasal 16)
  5. BAB V Penyelenggaraan (Pasal 17 – Pasal 34)
  6. BAB VI Prasarana Perkeretaapian (Pasal 35 – Pasal 90)
  7. BAB VII Perpotongan dan Persinggungan Jalur Kereta Api dengan Bangunan Lain (Pasal 91 – Pasal 95)
  8. BAB VIII Sarana Perkeretaapian (Pasal 96 – Pasal 117)
  9. BAB IX Rancang Bangun dan Rekayasa Perkeretaapian (Pasal 118 – Pasal 119)
  10. BAB X Lalu Lintas Kereta Api (Pasal 120 – Pasal 126)
  11. BAB XI Angkutan (Pasal 127 – Pasal 165)
  12. BAB XII Asuransi dan Ganti Kerugian (Pasal 166 – Pasal 171)
  13. BAB XIII Peran Serta Masyarakat (Pasal 172 – Pasal 174)
  14. BAB XIV Pemeriksaan dan Penelitian Kecelakaan Kereta Api (Pasal 175 – Pasal 177)
  15. BAB XV Larangan (Pasal 178 – Pasal 185)
  16. BAB XVI Penyidikan (Pasal 186)
  17. BAB XVII Ketentuan Pidana (Pasal 187 – Pasal 213)
  18. BAB XVIII Ketentuan Peralihan (Pasal 214)
  19. BAB XIX Ketentuan Penutup (Pasal 215 – Pasal 218)

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65

Keterangan: Diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020

Pemerhati Hukum dan Permasalahan Sosial

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d