Mengenal Persyarikatan Muhammadiyah

Hukum Positif Indonesia-

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yang sudah ada sejak tahun 1912 M.

Dalam uraian ini disampaikan mengenai:

Sejarah Singkat Beridirinya Persyarikatan Muhammadiyah

Persyarikatan Muhammadiyah didirikan pada 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan 18 November 1912 M. di Desa Kauman Jogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan yang memiliki nama kecil Muhammad Darwis.

Ide pendirian Persyarikatan Muhammadiyah berawal dari pengajian yang membahas tentang Surat Al-Imran ayat 104, yaitu:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌۭ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Kelompok pengajian yang dipimpin oleh Muhammad Darwis yang lebih dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan tersebut prihatin dengan perkembangan Islam pada saat itu, dimana masih terdapat bahkan mayoritas pemeluk agama Islam masih melaksanakan ajaran Islam yang cenderung berorientasi pada taqlid, bid’ah, dan kurafat

Sebagai bentuk manifestasi dari Q.S. 3:104 sebagaimana tersebut di atas, maka dibentuklah sebuah persyarikatan dengan nama MUHAMMADIYAH.

Arti “Muhammadiyah”

Kata “Muhammadiyah” terdiri dari dua suku kata yaitu MUHAMMAD dan YAH, Muhammad mengacu pada Nabi Muhammad yang merupakan nabi penutup bagi umat Islam dan Yah memiliki arti ikut atau mengikuti.

Jadi pengertian Muhammadiyah menurut Bahasa adalah mengikuti Nabi Muhammad dalam hal beragama Islam.

Lambang Muhammadiyah

Sebagai sebuah persyarikatan, Muhammadiyah tentunya mempunyai lambang yang mencirikan Persyarikatan Muhammadiyah.

Lambang Persyarikatan Muhammadiyah tersebut adalah berbentuk 12 sinar matahari yang berbentuk lingkaran berwarna putih,dengan dasar hijau dan ditengahnya bertuliskan:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Perlambangan matahari mempunyai makna bahwa matahari merupakan titik pusat tata surya dan merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, dengan begitu diharapkan Persyarikatan Muhammadiyah dapat menjadi sumber kekuatan spiritual dengan nilai-nilai islam yang berintikan dua kalimat syahadat.

Perlambang dua belas sinar matahari yang memancar ke seluruh penjuru bermakna sebagai tekad dan semangat warga Muhammadiyah dalam memperjuangkan persyarikatan dengan semangat pantang mundur dan pantang menyerah seperti dua belas pengikut sekaligus murid Nabi Isa (Al-Hawariyun). Baguseven ‘blog: 12 Murid Nabi Isa A.S (bagusseven.blogspot.com)

Warna putih sendiri merupakan perlambang dari kesucian dan keikhlasan, sedangkan warna hijau yang menjadi dasar merupakan perlambang kedamaian dan kesejahteraan.

Amal Usaha Muhammadiyah

Persyarikatan Muhammadiyah memiliki amal usaha yang berlandaskan pada Q.S. 107: 1-7 (Al-Ma’un)

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ

Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

فَوَيْلٌۭ لِّلْمُصَلِّينَ

Maka celakalah orang yang shalat,

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya,

ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

yang berbuat ria,

وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ

dan enggan (memberikan) bantuan.

Gerakan amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah dengan berlandaskan Q.S. 107: 1- 7 tersebut di atas pada saat itu dikenal dengan sebutan GEGERNYA SURAT AROAITAL, dan karenanya amal usahanya bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan.

Organisasi Otonom dalam Persyarikatan Muhammadiyah

Organisasi Otonom Muhammadiyah adalah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangganya sendiri, membinan warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.

Organisasi otonom Muhammadiya tersebut yaitu: